Saturday, January 17, 2009

Wanita itu

Ya.
Di situ.
Di rumah itu.
Rumah mungil yang bangunan atasnya belum selesai.
Hanya tembok beratapkan langit.
Aku melihatnya.
Di atas rumahnya yang belum jadi itu.
Tiap sore dia selalu disana, memandang langit dengan senyumnya yang khas.
Sering berbicara sendiri sambil tertawa gembira.
Kadang duduk di bangku rotan sambil membaca buku dan mendengarkan musik dan kadang ikut bernyanyi dan menggoyangkan badannya.
Atau menelpon seseorang.
Sudah beberapa hari ini dia tidak di atas.
Mungkin karna hujan yang mengguyur kota Bandung.
Tapi...tunggu
Sore ini aku melihatnya.
Sore hari yang mendung.
Dia tampak lain dari biasanya.
Dia hanya berdiri menatap langit.
Menatap dengan matanya yang sendu.
Dia tampak rapuh.
Dan aku terkejut.
Dia menangis.
Dia menangis dalam diam.
Aku hanya bisa terpaku menatapnya.
Detik demi detik berlalu.
Kemudian dia tersenyum dan mengusap wajahnya.
Apa yang terjadi?
Ingin rasanya datang dan memeluknya
Dan berkata :
"Sabar...Apapun yang kau pikirkan...Everything will be okay"

2 comments:

  1. waaaaahhh sedih neh mbak, buwel pun ingin memeluknya kalo ada wanita sedih gitu...ehhehehehe..
    bener tuh yang sabar ya, hidup adalah masalah...bisa menjadi indah atau tambah susah tergantung kitah...*halah* hahahahahaah

    ReplyDelete
  2. yaaahhh buwel udah ada ya...sebellll...heheheheh

    ReplyDelete

Your comments makes me Happy as always...
Thanks a lot yak!!!